Game dengan Cerita Paling Complicated – Dari semua cerita game yang ada, berikut adalah 5 cerita video game yang paling kompleks dan bikin puyeng kepala. Seperti tampilan grafisnya yang terus berkembang, hal yang sama juga terlihat dari sisi plot cerita game-nya. Spesifiknya kalau kita perhatikan dalam 2 dekade belakangan, plot cerita video game kian terasa kompleks. Sehingga, membuat kita yang sedang memainkan game sekaligus ingin memahami kisahnya, menjadi ruwet dan puyeng sendiri. Padahal, tujuan kita main video game adalah untuk main game dengan penuh keceriaan atau, menghilangkan stress. Namun seperti yang telah dikatakan di awal, faktanya plot cerita video game kini sudah tidak lagi sesimpel tukang ledeng yang harus menyelamatkan seorang putri cantik, atau seorang arkeolog cantik yang harus mencari artefak langkanya. Kini plot cerita video game sudah jauh lebih berlapis dan membuat pemainnya menjadi berpikir bagaikan sedang menyaksikan film Inception milik Christopher Nolan.
1. Nier: Automata (2017)
Cerita game yang paling kompleks dan bikin puyeng kepala yang pertama, adalah cerita dari game action-RPG milik PlatinumGames ini.
Sebenarnya kalau kita perhatikan lagi secara seksma, plot Nier: Automata sangat sederhana dan to the point. Plotnya berfokus pada peperangan yang terjadi antara android buatan manusia dan mesin yang dibuat oleh alien. Karakter utama di game ini ada 3: 2B, 9S, dan A2.
Ketiganya harus berhadapan dengan dua villain, Adam dan Eve. Namun kesederhanaan plot ini menjadi terlihat dan terasa kemana-mana setelah melihat tema utama kisahnya. Spesifiknya, tema kisah game ini adalah menanyakan makna cinta dan hidup kita di dunia ini.
Lalu, untuk bisa memahami semua kisah serta keseluruhan temanya tersebut, kita harus memainkan game-nya berkali-kali. Nantinya apabila kita sudah melakukannya, barulah kita sadar kalau game ini faktanya merupakan game yang menyinggung kehumanisan manusia.
2. Legacy of Kain: Soul Reaver (1999)
Cerita game yang paling kompleks dan bikin puyeng kepala selanjutnya adalah salah satu game console PS1 yang sangat klasik ini.
Ayo siapa dari kita yang ketika pertama kali memainkan game ini dulu, tidak paham dengan kisahnya? Bahkan sayapun yang baru memainkannya melalui demo CD PS1-nya saja menggaruk kepala sendiri.
Barulah beberapa tahun kemudian saya menyadari kalau pada esensinya, Legacy of Kain mengisahkan vampir yang bisa men-summon jiwa sesorang dengan pedang ajaibnya. Sekilas plot tersebut terlihat dan terasa sangat simpel.
Namun kenyataannya plot kisah ini jauh lebih kompleks dari yang kita kira. Salah satu alasannya dikarenakan game-nya menampilkan timeline yang tidak linear. Satu timeline yang linearsaja terkadang memiliki plot bercabang yang membuat puyeng.
Apalagi timeline non-linear seperti di game ini. Sudah pasti harus minum obat sakit kepala setelah main game-nya. Untung seluruh keruwetan ini diselamatkan dengan tampilan grafisnya yang oke dan juga, gameplay yang sangat asyik.
3. Metal Gear Solid 2: Sons of Liberty (2001)
Bahkan semenjak perilisan Metal Gear di console NES tahun 1987, franchise ini sudah terkenal dengan kekompleksan ceritanya. Kisahnya bagaikan menyaksikan film action sci-fi dengan sedikit sentuhan manga dan mecha (setidaknya seperti itulah saya melihatnya).
Walau demikian, setidaknya keseluruhan plot kisahnya masih bisa kita ikuti dengan sangat mudah. Namun semuanya berubah ketika sekuel Metal Gear Solid (1998) ini dirilis. Kini plot yang disuguhkan tidak hanya sekedar menghentikan Metal Gear REX yang akan dijadikan senjata nuklir berbahaya.
Dalam Sons of Liberty plotnya berfokus pada informasi digital yang bisa dijadikan alat persenjataan yang sangat berbahaya. Ya, bisa kita katakan plot 20 tahun yang lalu ini, kini menjadi kenyataan melalui kecanggihan teknologi serta keberadaan sekaligus kepopuleran media sosial.
Walau saat ini plot tersebut terasa mudah dicerna, namun untuk ukuran game saat itu, konsep plot ini dianggap sangat berat dan kompleks. Kekompleksan kian terasa dengan ditampilkannya karakter Raiden (bukan yang dari Mortal Kombat itu) sebagai protagonist utama game-nya.
4. The Legend of Zelda: Breath of the Wild (2017)
Sebenarnya inti plot dari game ke-19 franchise Zelda ini hanya satu dan sangat simpel: Mengalahkan sang musuh bebuyutan Ganon dan menyelamatkan Putri Zelda. Sudah itu saja kok.
Namun dengan serinya yang kini sudah jauh lebih moderen, maka begitu jugalah dengan ceritanya yang kian dikompleks-komplekskan. Seri ini memiliki arc timeline yang sangat luas nan beragam.
Bahkan game-nya menampilkan sub-plot dimana dunia yang sudah ada 100 tahun lamanya juga terkoneksi dengan seri Zelda lainnya. Wah kalau begitu, sudah seperti cerita di Assassin’s Creed saja dong kisah di franchise Zelda ini?
Untunglah seperti di seri-seri Zelda sebelumnya, gameplay di Breath of the Wild masih terasa sangat seru dan asyik untuk dimainkan.
5. Final Fantasy VII (1997)
Tak memungkiri Final Fantasy VII merupakan seri Final Fantasy yang sangat difavoritkan hingga detik ini. Saking populernya, seri FF yang dilakoni oleh Cloud Strife ini, sukses melejeitkan nama developer-nya, SquareSoft (kini bernama Square saja).
Oh ya, saking suksesnya juga, remake dari game inipun dibuat dan dirilis di PS4 pada tanggal 10 April 2020 dan PS5 pada tanggal 10 Juni 2021 lalu. Kesuksesan FF7 ini tentunya difaktori oleh gameplay-nya yang dari dulu sangat asyik dan ceritanya yang dianggap keren.
Namun walau plot ceritanya keren, tak memungkiri bahwa plot game ini juga sangat kompleks. Saking kompleksnya sampai-sampai pihak developer harus membuat dan merilis kisah spin-off melalui 2 game dan 1 film anime untuk bisa memperluas dan memperjelas seluruh kisah di game orisinilnya.
Lebih spesifiknya 2 game yang dimaksud adalah: Dirge of Cerberus: Final Fantasy VII (2006) dan Crisis Core: Final Fantasy VII (2007). Sedangkan 1 film anime yang tentunya kita sudah ketahui, adalah Final Fantasy VII: Advent Children (2005).
Dan kalau kita pikir lagi, luar biasa ribet juga jalinan cerita dalam FF7 ini. Padahal inti premis game ini hanyalah mengisahkan Cloud yang harus menjatuhkan Shinra Corporation dan villain utama game-nya, Sephiroth.